Sabtu, 19 April 2014

6 Fakta Unik Tentang Gravitasi

Guys, tahukah kamu bahwa saat seorang astronot kembali ke Bumi, mereka mengalami kesulitan karena pengaruh gravitasi? Cari tahu yuk...
Gravitasi merupakan interaksi antara dua buah benda bermassa yang terpisah sejauh jarak tertentu. Semakin dekat jaraknya maka gravitasi semakin besar dan begitupun sebaliknya semakin jauh jaraknya gravitasi yang dirasakan semakin kecil.
Isaac Newton lah yang pertama kali menemukan Hukum Gravitasi saat ia tak sengaja melihat fenomena apel yang jatuh dari pohon menuju pusat bumi. Gravitasi memiliki manfaat yang besar seperti halnya keseimbangan sistem tata surya kita, atau air hujan yang jatuh ke bumi.

Dibalik semua itu, ternyata gravitasi memiliki fakta aneh dan unik diantaranya sebagai berikut:

6. Semua Tertumpu Di Kepala
 kepala dibawah
Gravitasi mungkin cukup konsisten di Bumi, namun persepsi kita tidak. Menurut penelitian yang diterbitkan pada bulan April 2011 di jurnal PLoS ONE, orang lebih baik dalam menilai bagaimana benda jatuh ketika mereka sedang duduk tegak dibandingkan berbaring.

Temuan berarti bahwa persepsi kita tentang gravitasi mungkin kurang didasarkan pada isyarat visual dari arah yang nyata pada gravitasi dan lebih berakar pada orientasi tubuh. Temuan tersebut dapat memunculkan strategi baru untuk membantu astronot menangani gayaberat mikro di luar angkasa.

5.  Bagi Astronot Turun Ke Bumi Sangat Sulit
gambar Pesawat

Berbicara tentang astronot, pengalaman mereka telah menunjukkan bahwa saat di luar angkasa mereka kehilangan bobot dan kembali ke Bumi dapat menjadi sulit. Dengan tidak adanya gravitasi, otot atrofi dan tulang juga kehilangan massanya. Menurut NASA, astronot bisa kehilangan 1 persen massa tulang mereka per bulan di ruang angkasa.

Ketika astronot kembali ke bumi, tubuh dan pikiran mereka perlu waktu untuk pulih. Tekanan darah, yang menyamakan kedudukan seluruh tubuh di luar angkasa, harus kembali ke pola Bumi di mana jantung harus bekerja keras untuk menjaga otak dipelihara dengan darah. Astronot harus berjuang dengan penyesuaian itu. Pada tahun 2006, astronot Heidemarie Stefanyshyn-Piper tersungkur pada upacara selamat datang-rumah sehari setelah kembali dari misi Space Shuttle ke Stasiun Antariksa Internasional.
 
Penyesuaian mental pun bisa sama rumitnya. Pada tahun 1973, Astronot Jack Lousma Skylab 2  mengatakan kepada majalah Time bahwa ia tidak sengaja memecahkan sebotol aftershave di hari pertamanya kembali dari tinggal selama sebulan di ruang angkasa. Dia melepaskan botol di udara, lupa bahwa hal itu akan jatuh ke tanah bukan mengapung seperti halnya di ruang angkasa.
4. Untuk menurunkan berat badan, cobalah Pluto
  gambar pluto

Pluto mungkin tidak lagi menjadi planet, Tahukah kamu bahwa ternyata jika seseorang memiliki berat 150-pound (68 kilogram) tinggal di Pluto orang tersebut akan memiliki berat tidak lebih dari 10 pon (4,5 kg). Bahkan di Planet dengan gravitasi yang paling menghancurkan yaitu Jupiter, orang yang sama akan memiliki berat lebih dari 160,5 kg.

Tarikan gravitasi Mars hanya 38 persen dari gravitasi bumi, yang berarti bahwa orang dengan berat 150 pon akan memiliki berat sekitar 57 pon (26 kg).

3. Gravitasi itu Tidak Merata
 
  gambar gletser
Karena dunia bukanlah bola yang sempurna, massanya didistribusikan merata. Dan massa tidak merata berarti gravitasi sedikit tidak rata.

Salah satu anomali gravitasi yang misterius adalah di Teluk Hudson Kanada (ditampilkan di atas). Daerah ini memiliki gravitasi yang lebih rendah dibandingkan daerah lain, dan sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa saat-gletser mencair yang menjadi penyebabnya.

Karena gravitasi pada area sebanding dengan massa daerah itu, dan gletser menyingkirkan beberapa massa bumi, gravitasi sedikit kurang kuat dalam jejak lapisan es. Deformasi sedikit kerak menunjukkan 25 persen menjadi 45 persen dari gravitasi bisa sangat rendah, sisanya dapat dijelaskan oleh tarikan ke bawah yang menyebabkan gerakan magma di mantel bumi (lapisan tepat di bawah kerak), para peneliti melaporkan dalam jurnal Science.
2. Tanpa Gravitasi, beberapa bakteri menjadi lebih kuat
  gambar bakteri

Kabar buruk untuk ruang taruna: Beberapa bakteri menjadi menakutkan dalam ruang angkasa. Sebuah studi 2007 yang dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences menemukan bahwa salmonella, bakteri yang biasanya menyebabkan keracunan makanan, menjadi tiga kali lebih mematikan di tempat gaya berat yang kecil. Sesuatu tentang kurangnya gravitasi mengubah aktivitas setidaknya 167 gen salmonella dan 73 dari protein tersebut. Tikus yang diberi salmonella pada gravitasi kecil, jatuh sakit lebih cepat setelah mengkonsumsi bakteri tersebut.

Dengan kata lain, Michael Crichton "The Andromeda Strain" ternyata salah bahwa bahaya infeksi di ruang angkasa mungkin tidak berasal dari bakteri ruang angkasa. Ini lebih mungkin bakteri kita sendiri yang tumbuh kuat akan menyerang kita.

1. Lubang Hitam di pusat galaksi
 gambar lubang hitam

Lubang hitam adalah benda yang paling merusak di alam semesta. Di pusat galaksi kita adalah lubang hitam besar dengan massa 3 juta matahari. Menakutkan bukan?

Lubang hitam adalah tidak benar-benar bahaya bagi penghuni Bumi karena letaknya yang jauh dari Bumi. Cahaya pun tak bisa menembus lubang hitam saking besarnya gravitasi di tempat tersebut. Lubang hitam dapat menarik apapun didekatnya.

Lubang hitam, bernama Sagitarius A *, paling menakutkan dibandingkan dengan lubang hitam lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar