Sabtu, 19 April 2014

10 Fakta Tentang Cahaya

Cahaya sangat fital keberadaannya dalam kehidupan ini, karena tanpa cahaya maka tidak akan ada warna, hanya gelap sehingga kita tidak akan dapat melihat keindahan alam sekitar kita, bahkan kehidupan tidak akan tercipta.
Dibawah ini adalah 10 fakta mengenai cahaya yang perlu Anda tahu:

1. Warna Cahaya

 Cahaya yang kita lihat sebenarnya mengandung berbagai macam warna, warna-warna tersebut mempunyai panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang terkandung dalam cahaya yang mempunyai panjang gelombang elektromaknetik yang berbeda-beda tersebut disebut juga Spektrum . mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm (atau dalam frekuensi 790-400 terahertz). Warna-warna tersebut secara berurutan yaitu : 
ungu380-450 nm
biru450-495 nm
hijau495-570 nm
kuning570-590 nm
jingga590-620 nm
merah620-750 nm    
Kadang kala kita dapat melihat pemisahan warna-warna tersebut pada pelangi. Spektrum warna pada pelangi selalu berurutan yaitu : merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di dalam spektrum warna, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Selain itu kita juga dapat memisahkan warna cahaya dengan menggunakan prisma, Cahaya yang dilewatkan pada sebuah prisma terpisahkan ke dalam warna-warna berdasarkan panjang gelombang. Warna ungu di salah satu ujung memiliki panjang gelombang terpendek dan merah di ujung lainnya memiliki panjang gelombang terpanjang. Urutan warna dari panjang gelombang panjang ke pendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu. Ketika panjang gelombang diperpanjang melewati cahaya merah, akan didapati inframerahgelombang mikro dan radio. Ketika panjang gelombang diperpendek melewati cahaya ungu, didapati ultraungusinar-x, dan sinar gamma.
2. Warna tidak Tampak (Warna yang tidak dapat dilihat oleh Mata Manusia)

    Seperti kita ketahui dari pembahasan diatas, bahwa mata manusia paling tidak dapat melihat 7 warna dan itu warna yang biasa terlihat pada pelangi, dan warna lainnya adalah gabungan dari warna-warna tersebut. Lalu, selain itu, apa warna-warna yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia? Warna yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia mestinya warna yang mempunyai panjang gelombang kurang dari 380 nm dan lebih dari 750nm, warna-warna tersebut antara lain:   ultravioletX-rays dan sinar Gamma yang mempunyai panjang gelombang kurang dari 380 nm, sedangkan panjang gelombang yang melebihi 750 nm tidak didifinisikan sebaiagi cahaya tetapi merupakan hanya gelombang saja yaitu :gelombang radiomicrowaveinfrared. Banyak spesies yang dapat melihat panjang gelombang di luar jendela optik manusia. Lebah dan serangga dapat melihat warna cahaya ultraviolet, yang membantu mereka mencari nektar di bunga. Spesies tanaman bergantung pada penyerbukan yang dilakukan oleh serangga sehingga yang berkontribusi besar pada keberhasilan reproduksi mereka adalah keberadaan warna cahaya ultraviolet,yang merupakan warna yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Burung juga dapat melihat ultraviolet (300-400 nm).
3. Kecepatan Cahaya
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa berdasarkan standar Internasional adalah 299.792.458 m / s (sekitar 186.282 km per detik). Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya.[Kelajuan ini merupakan kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta. Kelajuan ini merupakan kelajuan segala partikel tak bermassa dan medan fisika, termasuk radiasi elektromagnetik dalam vakum. Kelajuan ini pula menurut teori modern adalah kelajuan gravitasi (kelajuan dari gelombang gravitasi). Partikel-partikel maupun gelombang-gelombang ini bergerak pada kelajuan c tanpa tergantung pada sumber gerak maupun kerangka acuan inersial pengamat. Dalam teori relativitasc saling berkaitan dengan ruang dan waktu. Konstanta ini muncul pula pada persamaan fisika kesetaraan massa-energi E = mc2.


1 jam cahaya = 1.079.252.848,80 km
Sedangkan 1 tahun cahaya = 9.460.730.472.580,8 km atau biasa dibulatkan menjadi 10 trilyun km.
Berapa lama cahaya bintang-bintang sampai ke bumi?








Cahaya mengelilingi katulistiwa = 0,13 detik
Dari bulan ke bumi = 1,3 detik
Dari mars ke bumi = 2,6 detik
Dari Matahari ke bumi = 8,3 menit
Dari planet pluto ke bumi = 4 jam
Melintasi galaksi bimasakti = 100.000 tahun
Dari Galaksi Andromeda (Galaksi terdekat dengan bimasakti) = 2 tahun
Dari Alpha Centauri (bintang terdekat dengan bumi setelah matahari) = 4,4 tahun.
Dari bintang sirius ( bintang paling terang dilangit malam) = 8,7 tahun.
Dari bintang Vega = 26 tahun
Dari bintang Antares  (bintang raksasa merah dirasi bintang Scorpio) = 430 tahun.
Dari bintang Rigel = 775 tahun.
4. Cahaya dapat membuat seseorang Bersin?
Antara 18% dan 35% dari populasi manusia diperkirakan akan terpengaruh oleh apa yang disebut " refleks Snezee" kondisi yang membuat seseorang bersin ketika seseorang terkena cahaya terang atau biasanya cahaya matahari dipagi hari. Penyebab pasti refleks ini belum dapat dipastikan,ilmuwan modern-mengandaikan bahwa tengkorak saraf yang bertanggung jawab untuk sensasi wajah dan kontrol motorik (yang ada di dekat saraf optik) membuat  sinyal listrik yang menuju saraf optik dan memberitahu otak bahwa ada iritasi di hidung yang perlu dibersihkan. Atau dengan kata lain  Bersin terjadi akibat gerak refleks yang berfungsi melindungi mata (dalam hal ini ketika orang tiba-tiba masuk ke tempat yang terang benderang) dan kebetulan hidung tergabung dalam sistem yang sama. 

5. Manusia Memancarkan Cahaya


 Para ilmuwan di Jepang telah mengadakan riset bahwa manusia menampilkan cahaya dalam kuantitas kecil pada tingkatan yang bisa naik dan turun per harinya.
Sebelumnya, sudah pernah ada penelitian yang menyimpulkan bahwa tubuh manusia memancarkan cahaya yang terlihat 1.000 kali lebih redup dari tingkatan yang bisa terlihat oleh mata telanjang yang sangat sensitif.
Faktanya, secara virtual, seluruh makhluk hidup bisa memancarkan cahaya yang sangat lemah yang diduga dihasilkan oleh reaksi bioproduk dari biokimia yang menyertakan radikal bebas di dalamnya.
Untuk menganalisa lebih jauh mengenai hal ini, Masaki Kobayashi dan timnya yang berasal dari Tohoku Institute of Technology di Sendai, Jepang, mengadakan penelitian lanjutan.
Dalam penelitian ini, mereka memanfaatkan kamera sensitif yang mampu mendeteksi setiap satuan energi cahaya. Sebanyak lima orang pria sehat berusia 20 tahun yang bertelanjang dada, ditempatkan di depan kamera dalam sebuah ruangan yang sangat gelap.
“Mereka ditempatkan dalam ruangan gelap gulita dan menghadap kamera selama 20 menit, setiap tiga jam sekali. Uji coba ini diterapkan selama tiga hari dari pukul 10 pagi hingga 10 malam,” kata Kobayashi.
Hasil uji coba menunjukkan, tubuh kelima pria tersebut nampak bersinar dan meredup secara bergantian sepanjang hari. Titik minimum cahaya terjadi pada pukul 10 pagi sementara titik maksimum pancaran cahaya terjadi pukul 4 sore hari. Artinya, pukul 10 pagi merupakan titik redup paling rendah yang dipancarkan tubuh. Sebaliknya, sinar paling benderang yang dihasilkan tubuh terjadi pada pada pukul 4 sore hari. Cahaya ini kemudian secara bertahap akan meredup perlahan.
Para ilmuwan memperkirakan, hal ini disebabkan oleh emisi cahaya yang berhubungan dengan jam tubuh kita, yang kemungkinan besar terkait dengan bagaimana fluktuasi irama metabolisme yang ditampilkan tubuh sepanjang hari.
6. Bioluminesence (Makhluk hidup yang menghasilkan Cahaya Sendiri)
Bioluminescence adalah makhluk hidup yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri. Berasal dari dua kata, yaitu Bio (Hidup – Yunani) danLumen (Cahaya – Latin). Mereka dapat mengeluarkan cahaya karena adanya reaksi kimia dalam tubuhnya. Tiap makhluk hidup berbeda reaksinya.
wilayah laut dijuluki "zona aphotic" di dasar laut - tidak ada cahaya terdeteksi apapun. Akibatnya, sumber terbesar dari cahaya dalam lautan bumi sebenarnya berasal dari hewan yang berada di kedalamannya, ahli biologi kelautan memperkirakan bahwa antara 80 dan 90 persen dari makhluk laut dapat bercahaya.
Kunang-kunang dan beberapa jenis bakteri juga dapat melakukan Bioluminesence. 

7. Perjalanan cahaya matahari.
Energi matahari keluar dari inti matahari sampai pada permukaannya dan akhirnya dapat memancarkan cahaya kesegala arah membutuhkan waktu 10000-170000 tahun.  Lalu cahaya matahari melewati berbagai kumpulan atom diluar angkasa hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai kita setelah meninggalkan Matahari! Suhu di inti matahari adalah 13.600.000 kelvin. Semua energi yang dihasilkan oleh fusi di inti harus melakukan perjalanan melalui berbagai lapisan berturut-turut ke fotosfer matahari sebelum lolos ke angkasa seperti sinar matahari atau energi kinetik partikel.

8. Kenapa Langit dan Laut berwarna biru?


 cahaya matahari, cahaya ini setelah masuk melewati atmosfer bumi, akan terdispersi menjadi berbagai macam panjang gelombang. Masing-masing panjang gelombang ini akan muncul sebagai berbagai macam warna seperti warna pelangi. Setiap warna dipancarkan pada ketebalan prisma yang berbeda. Panjang gelombang yang tinggi jika ditangkap oleh mata akan terlihat sebagai warna merah, orange, dan kuning. Sedangkan panjang gelombang yang rendah dikenali oleh mata sebagai warna biru, ungu, dan hijau. Warna-warna yang memiliki panjang gelombang tinggi tadi akan diteruskan secara lurus sedangkan warna-warna yang panjang gelombangnya rendah akan disebarkan ke segala arah. Itulah mengapa warna biru menjadi dominan di langit karena warna biru dari cahaya matahari disebarkan ke segala arah. Peristiwa ini dinamakan Rayleigh scattering. Menurut Rayleigh, cahaya yang memiliki panjang gelombang rendah akan memiliki intensitas perpendaran yang lebih besar.
Ketika senja menjelang, langit akan berubah warna menjadi merah kekuningan. Hal ini terjadi karena posisi matahari yang tadinya tepat di atas kita berubah menjadi serong sehingga jarak pandang kita juga berubah. Karena jarak yang berubah ini, maka ketebalan atmosfer yang ditembus cahaya matahari hingga ke mata kita juga bertambah tebal. Atmosfer bumi kita dapat dianalogikan seperti prisma yang akan meneruskan cahaya dengan warna tertentu pada ketebalan tertentu. Warna yang memiliki panjang gelombang tinggi seperti warna merah diteruskan pada atmosfer yang lebih tebal sehingga warna langit tampak merah jingga pada saat matahari terbit atau terbenam. Warna biru pada laut tak lain merupakan pantulan dari warna langit. Begitulah ceritanya, mengapa langit dan laut berwarna biru.
9 .Kenapa Daun Berwarna Hijau?

Daun tidak menyarap semua warna dalam cahaya matahari. Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok bakteri fotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia menerima warna ini.

10.Warna bintang-bintang.
Bintang memancarkan warna yang berbeda-beda, sama seperti api, semakin biru suatu bintang , semakin panas bintang tersebut. matahari memancarkan warna kuning,yang artinya tidak terlalu panas
Bintang diberi klasifikasi huruf tunggal berdasarkan spektrumnya, dari tipe O yang sangat panas sampai M yang begitu dingin hingga molekul dapat terbentuk pada atmosfernya. Klasifikasi utama berdasarkan suhunya, dari yang tertinggi ke terendah, adalah dan T, yang meliputi bintang dengan suhu dan massa yang rendah serta katai cokelat. Tiap huruf dibagi lagi dalam 10 subbagian yang diberi nomor 0–9, dari suhu yang tertinggi ke yang terendah. Namun sistem ini kurang tepat pada suhu yang sangat tinggi, yaitu bahwa kemungkinan bintang kelas O0
Rentang Suhu Permukaan dan
Warna berbagai Kelas Bintang
[70]
KelasSuhuContoh bintang
Olebih dari 33.000 KZeta Ophiuchi
B10.500–30.000 KRigel
A7.500–10.000 KAltair
F6.000–7.200 KProcyon A
G5.500–6.000 KMatahari
K4.000–5.250 KEpsilon Indi
M2.600–3.850 KProxima Centauri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar